Minggu, 23 September 2012

Media Pembelajaran Menggunakan Video

1. Media Pembelajaran
1.1     Pengertian Media
Menurut Daryanto, (2011) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat di definisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Kata media berasal dari bahasa Latin, yang bentuk tunggalnya adalah medium. (Daryanto, 2011: 4). Sedangkan menurut Yudhi Munadi (2010), kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius yang secara harfihnya berarti “tengah”, “pengantar”, atau “perantara”. Dalam Bahasa Arab, media disebut wasail  bentuk jama’ dari wasilah yakni sinonim al-wasth yang artinya juga “tengah”. Kata “tengah” itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai “perantara” (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Jadi, media pembelajaran dapat di pahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimannya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Definisi ini sejalan dengan definisi yang diantaranya disampaikan oleh Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika, yakni sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi.
Sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang di adakan dan/atau di ciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik, biasanya dikenal sebagai “Media Pembelajaran”. (Daryanto, 2011: 4).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka media merupakan sebuah komponen komunikasi sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi. Dalam istilah pendidikan, media berarti sumber belajar selain orang (suatu benda) yang dapat menyalurkan informasi dari materi ajar.

1.2     Fungsi Media Pembelajaran
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal, yakni analisis fungsi yang di dasarkan pada medianya dan didasarkan pada penggunanya. Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni:
a.       Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar
Media pembelajaran adalah “bahasanya guru”. Maka, untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru, terutama sebagai sumber belajar.
b.      Fungsi Semantik
Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (symbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar di pahami anak didik (tidak verbalistik).
c.       Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulative ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.

Kedua, analisis fungsi yang didasarkan pada penggunanya (anak didik), terdapat dua fungsi, yakni:
a.       Fungsi Psikologis, yang terdiri dari:
1)      Fungsi Atensi
2)      Fungsi Afektif
3)      Fungsi Kognitif
4)      Fungsi Imajinatif, dan
5)      Fungsi Motivasi
b.      Fungsi sosio-kultural
(Yudhi Munadi, 2010)

2.  Media Video
Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun berkelompok. Pada pembelajaran yang bersifat masal (mass instruction), manfaat kaset video sangat nyata. Dapat anda bayangkan mengajar 100 orang siswa dalam suatu ruangan besar, hanya dengan bantuan kapur dan papan tulis? Visualisasi ataupun tulisan pada papan tulis ukurannya tetap, tidak dapat diperbesar ataupun diperkecil. Akan tetapi, ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, yaitu dengan jarak antara layar dan alat pemutar kaset. (Daryanto, 2011: 79)
Video juga merupakan bahan ajar noncetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai ke hadapan siswa secara langsung. Di samping itu, video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Hal ini karena karakteristik teknologi video yang dapat menyajikan gambar bergerak pada siswa, di samping suara yang menyertainya. Tingkat retensi (daya serap dan daya ingat) siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat secara signifikan jika proses pemerolehan informasi awalnya lebih besar melalui indra pendengaran dan penglihatan. (Daryanto, 2011: 79)
Materi yang memerlukan visualisasi seperti mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik tertentu, ekspresi wajah, ataupun suasana lingkungan tertentu adalah paling baik disajikan melalui pemanfaatan teknologi video. Fenomena perubahan kepompong menjadi kupu-kupu, akan terlihat detail dan dramatis kalau hal itudivisualisaikan lewat teknologi video. (Daryanto, 2011: 80)
Terlepas dari keuntungan-keuntungan tersebut, video juga mempunyai kelemahan-kelemahan, sebagai berikut:
1.      Fine details
Tidak dapat menampilkan obyek sampai sekecil-kecilnya dengan sempurna.
2.      Size information
Video tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya.
3.      Third dimention
Gambar yang diproyeksikan oleh video berbentuk dua dimensi. Untuk tampak seperti tiga dimensi dapat diatasi dengan mengatur pengambilan gambar, letak property, atau pengaturan cahaya.
4.      Opposition
Pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.
5.      Setting
Penulis naskah harus menuliskan dalam naskahnya dimana kejadian itu berlangsung atau obyek itu berada.
6.      Material pendukung
Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada di dalamnya.
7.      Budget
Untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
(Daryanto, 2011: 81-82)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar